Drum, bagian vital dalam pengaturan iringan musik tradisional. Tanpa drum, musik tradisional akan terasa hambar dan kehilangan warna. Dalam setiap pertunjukan musik tradisional, drum selalu menjadi elemen penting yang memberikan ritme dan energi yang membuat penonton terbawa suasana.
Menurut pakar musik tradisional, Bambang Suryadi, “drum merupakan tulang punggung dalam sebuah pertunjukan musik tradisional. Tanpa drum, iringan musik akan terasa datar dan kurang bersemangat.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran drum dalam membawa keselarasan dan kekuatan dalam sebuah pertunjukan musik tradisional.
Drum juga memiliki beragam jenis dan bentuk, mulai dari bedug, kendang, hingga gendang. Setiap jenis drum memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda dalam pengaturan irama dan ritme dalam musik tradisional. Misalnya, bedug sering digunakan dalam musik gamelan Jawa sebagai pengatur irama dan tempo dalam pertunjukan musik tradisional.
Selain itu, drum juga sering digunakan sebagai elemen penting dalam pengiring musik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, dalam musik tradisional Bali, kendang menjadi bagian vital dalam membawa irama dan ritme yang khas dalam pertunjukan musik tradisional Bali.
Dalam sebuah wawancara dengan pemain kendang terkenal, I Wayan Giri, ia mengatakan bahwa “kendang bukan hanya sebuah alat musik, tapi juga memiliki makna dan filosofi yang dalam dalam setiap bunyi yang dihasilkannya.” Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengaruh drum dalam membawa nilai-nilai budaya dan tradisi dalam musik tradisional.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa drum memang bagian vital dalam pengaturan iringan musik tradisional. Tanpa drum, musik tradisional akan kehilangan kekuatan dan keberagaman yang membuatnya menjadi kaya dan menarik untuk dinikmati. Sebagai penikmat musik tradisional, mari kita lestarikan dan hargai peran drum dalam membawa keindahan musik tradisional Indonesia.